.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 16 Desember 2014

Ibnu Sina : Bapak Kedokteran Modern


Ibnu Sina adalah seorang muslim yang lahir di Persia (sekarang Uzbekistan). Ia seorang ilmuan, dokter, dan filsuf. Di dunia barat ia dikenal dengan sebutan Avicenna dan ia juga memiliki gelar "Bapak Kedokteran Modern". Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa pada umumnya ilmuan Negara Barat lebih maju, tetapi kenyataannya Ilmuan Islamlah yang terlebih dahulu lebih maju barulah ilmuan Negara Barat mengikuti jejak ilmuan islam setelah mereka menyadari betapa pentingnya ilmu.

Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dankedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Berikut ini Beberapa penemuan-penemuan dan kontribusi beliau:

1. Penemu teori penularan TBC dan efek penyakit placebo pertama kali

Ibnu Sina adalah ilmun yang pertama kali mengemukakan teori penularan virus TBC dan efek placebo. Namun selama berabad-abad teorinya ini tidak atau belum diterima oleh ilmuan barat. Barulah setelah ditemukannya mikroskop dunia barat baru menerima teorinya dan baru pada 1960 efek placebo teori ibnu sina baru diterima kebenarannya setelah mulai majunya teknologi kedokteran.


2. Pelopor Aroma Terapi

Ibnu sina juga merupakan penemu teknik destilasi uap yang mengekstrak minyak astri dari herbal dan rempah. Selain itu juga dialah yang menemukan suatu zat untuk mengkondensasikan uap aromatik. Oleh sebab itu maka tak heran dia disebut sebagai pelopor aromaterapi.


3. Pertama kali yang berpendapat bahwa pikiran manusia memengaruhi kondisi fisiknya

Belum lama ini peneliti melakukan penelitian antara kondisi fisik manusia dan pikirannya. Hasilnya mencengangkan, ternyata pikiran manusia berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Jadi, apabila ada seorang pasien yang sakit lalu dokter tersebut memberikan obat yang sama sekali tidak ada hubungan dengan penyakitnya lalu dokter tersebut mengatakan "ini obat yang sangat manjur" maka pasien tersebut dapat sembuh. Teori ini baru dibuktikan sekarang padahal Ibnu Sina telah berpendapat demikian seribu tahun yang lalu. Ia selalu berpesan kepada muridnya "jangan pernah katakan kepada pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati, sesungguhnya sugesti kalian merupakan obat bagi pasien".


4. Penemu Termometer

Ibnu sina merupakan penemu termometer dan dia selalu menggunakan termometer tersebut untuk untuk mengukur suhu udara pada setiap penelitiannya.


5. Orang yang pertama kali menemukan bahwa etanol dapat membunuh mikroorganisme

Seperti yang kita ketahui etanol sekarang banyak digunakan dalam dunia kedokteran untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien. Ternyata yang pertama kali menemukan manfaat etanol tersebut adalah Ibnu Sina. Setiap hendak menangani pasien atau meracik obat ia selalu mencuci tangannya dengan khamr atau alkohol.

Selain penemuan atau kontribusinya bagi dunia tersebut masih banyak lagi yang tak bisa saya sebutkan satu persatu disini. Ini juga membuktikan bahwa ilmuan islam telah maju ratusan tahun sebelum ilmuan-ilmuan barat. Bahkan ilmuan barat yang terkenal banyak mendapat inspirasi dari karya-karya beliau. Semoga ini dapat memotivasi kita yang seorang muslim untuk menjadi seorang muslim yang peduli akan ilmu pengetahuan .

0 komentar:

Posting Komentar