.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 16 Desember 2014

Mengenal Lebih Dekat Tentang Kentut


Apakah yang ada di benak kalian ketika mendengar kata kentut? Kentut merupakan proses alamiah yang dilakukan oleh mamalia seperti manusia. Sebenarnya darimanakah kentut berasal?

Kentut atau yang dalam istilah medis dikenal dengan flatulence merupakan proses keluarnya gas yang telah dihasilkan di saluran pencernaan melalui anus. Secara normalnya, tanpa disadari seorang lelaki dalam sehari bisa mengeluarkan kentut sebanyak 1.5-2.5 liter perhari, sementara wanita sebanyak 1.00-1.5 liter. Namun jumlah angka tersebut bisa berubah karena pengaruh dari berapa banyak makanan serta jenis makanan apa yang dikomsumsi. Kentut merupakan proses yang normal selama tidak disertai intensitas yang tinggi dan sakit, namun jika kedua hal tersebut sudah terjadi maka disarankan agar segera menemui pihak medis terdekat.

Menurut The International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, tubuh mempunyai 4 cara dalam mengeluarkan gas dari tubuh, yaitu dengan mengeluarkannya melalui anus atau dubur, sendawa, diserap oleh tubuh dan dijadikan komsumsi bagi bankteri diusus. 

Sebenarnya flatulence atau kentut, terdiri dari beberapa campuran gas yang tidak berbau diantaranya adalah nitrogen, hydrogen,CO2, metana dan oksigen. Dalam suatu penyelidikan disebutkan bahwa gas dalam kentut terdiri dari 60% nitrogen, 30% karbondioksida dan 10% campuran dari metana dan hydrogen. Metana dan hydrogen adalah gas yang mudah terbakar. Tidak mustahil bila kentut yang mengandung gas metana dan hydrogen dalam jumlah tinggi, bisa menyebabkan rasa terbakar dari lubang anus atau dubur.

Gas yang terbentuk akan dibawa menuju ke rektum (bagian akhir dari usus) melalui gerakan peristaltik usus yang juga akan membawa sisa pencernaan (feses). Gas atapun feses yang telah mencapai rektum akan menimbulkan keluhan yang serupa, yaitu rasa tidak nyaman di sekitar perut dan mulas. Selanjutnya kentut akan dikeluarkan melalui anus secara tidak sengaja ketika tekanan di dalam rektum lebih besar daripada kekuatan sphincter anus, misal saat batuk, bersin atau orgasme ataupun dikeluarkan secara sengaja (sadar) dengan meningkatkan tekanan rektum dan mengurangi tekanan spincter anus sehingga gas tersebut mudah keluar.

Kemudian mengapa kentut juga menimbulkan bunyi?
Bunyi yang dikeluarkan pada saat kentut itu dikarenakan pengeluaran gas melalui sphincter anus biasanya akan menghasilkan suara yang khas akibat adanya vibrasi dari sphincter anus atau akibat gerakan menutup pantat. Suara yang dihasilkan dapat bervariasi (bisa keras, bisa juga tidak terdengar), tergantung dari kekuatan sphincter anus, kecepatan dari pelepasan gas dan faktor-faktor lain seperi air dan lemak tubuh. 

Dan bagaimanakah kentut bisa beraroma tidak sedap? 

Gas yang dikeluarkan saat kentut terdiri atas campuran beberapa macam gas. Nitrogen dan karbondioksida merupakan gas paling utama yang terdapat pada kentut. Komposisi gas lain yang terdapat dalam kentut, antara lain hidrogen, methana, oksigen, dll.
Gas yang dihasilkan saat kentut seringkali menimbulkan bau yang tidak sedap. Selama bertahun-tahun diduga bahwa bau tersebut berasal dari skatole dan indole, yang merupakan hasil proses pencernaan dari daging. Namun, dengan pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bahwa bau tak sedap tersebut berasal dari gas yang mengandung sulfur, seperti methanethiol, hidrogen sulfida, dan dimethyl sulfida. Disamping itu, bau-bau tak sedap tersebut juga berasal dari sejumlah besar bakteri mikroflora di dalam usus dan adanya feses yang tertahan di dalam rektum.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi intensitas kentut seseorang, di antaranya adalah :

  1. Terlalu banyak menelan udara. Dalam beberapa aktivitasnya, manusia kerap kali menelan banyak udara. Yaitu ketika makan dan minum atau ketika sedang berbicara (Ternyata mematuhi larangan orang tua untuk tidak berbicara ketika makan, tidak rugi ). Udara sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan proses metabolism, namun dalam batas-batas tertentu, sehingga ketika tubuh kelebihan beban udara, maka harus dikeluarkan dalam bentuk Flatulence. Jadi mulai sekarang tidak ada salahnya mulai menerapkan teknik diam ketika sedang makan, agar terhindar dari buang gas berlebihan.
  2. Penguraian makanan yang tidak sempurna. Penyebab kentut, yang lain adalah adalah tidak sempurnanya tubuh mengurai unsur-unsur makanan dalam usus. Dan makanan ini selanjutnya dikonversi menjadi gas oleh berbagai enzim. Dan dikelurkan dalam bentuk gas.
  3. Intoleransi pada makanan tertentu. Pada beberapa indivindu, penyebab buang gas di tenggarai karena adanya intoleransi tubuh pada produk yang berasal dari susu, termasuk produk olahannya.
  4. Pengaruh dari penggunaan zat aditif buatan. Beberapa zat aditif buatanmengandung zat tertentu yang bernama sorbitol dan manitol. Zat ini pada umumnya digunakan sebagai pengganti gula. Zat aditif juga ditemukan pada makanan dalam kemasan.
  5. Beberapa pengaruh dari makanan dan minuman yang dikomsumsi. Minuman yang mengandung soda dan karbonat, beralkohol, komsumsi tea dan kopi secara berlebihan. Kuantitas komsumsi makanan juga ikut memperngaruhi intensitas pembuangan gas oleh tubuh. Beberapa makanan yang memicu buang gas adalah kol, kacang, pisang, bawang, plum dan lobak

Sumber :
http://kesehatan.kompasiana.com/
http://id.shvoong.com/ 

2 komentar: